Desa Tembok

VISI PERBEKEL :

“Desa Tembok yang berdaulat, berdaya, dan berkesadaran lingkungan”

Visi ini mengandung pengertian bahwa pemerintah desa berkeinginan mewujudkan Desa Tembok menjadi desa yang berdaulat dalam pemerintahan dan politik, berdaya secara ekonomi, sosial dan budaya, dimana perilaku masyarakat dan kebijakan pembangunan desa dilandasi nilai-nilai kesadaran lingkungan dan prinsip pembangunan berkelanjutan. Makna dari kata yang terdapat dalam visi adalah sebagai berikut:

Berdaulat mengandung arti memiliki kekuasaan dan kewenangan dalam pemerintahan dan politik. Daulat pemerintahan meliputi kebijakan penyelenggaraan pemerintahan, pengaturan tata kehidupan bermasyarakat, pendayagunaan dan pengelolaan sumberdaya, pengembangan sistem keamanan, dan pelaksanaan hubungan kerjasama dengan pihak eksternal. Daulat politik meliputi penjaminan hak masyarakat agar memiliki akses untuk terlibat dan berperan dalam pengambilan keputusan politik termasuk kebebasan dalam menyampaikan pendapat, aspirasi, saran dan kritik.

Berdaya mengandung arti masyarakat memiliki akses, cara, kemampuan, dan kemandirian dalam mendayagunakan peluang, sumber daya, dan potensi desa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup, membangun ketahanan sosial, dan kekuatan budaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan berlandaskan gotong royong.

Berkesadaran lingkungan mengandung arti bahwa kelestarian lingkungan hidup menjadi nilai utama sekaligus landasan berpikir dan berperilaku dalam kehidupan sosial masyarakat dan kebijakan pembangunan desa.

MISI PERBEKEL :

1. Mewujudkan pemerintahan desa yang bersih, transparan, demokratis, dan melayani.
2. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan sosial dasar kesehatan dan pendidikan.
3. Mengoptimalkan pemanfaatan, pendayagunaan dan pengelolaan sumber daya ekonomi dan potensi desa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja, dan peluang usaha.
4. Membangun sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing.
5. Mewujudkan kesetaraan akses dan sistem perlindungan sosial bagi kelompok marginal.
6. Mewujudkan kehidupan sosial yang selaras, dinamis, aman, dan damai berlandaskan pelestarian lingkungan hidup, penguatan adat, tradisi, budaya, dan pemajuan seni.
7. Meningkatkan kualitas infrastruktur dasar dan sarana prasarana desa.
8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengintegrasikan data dan pelayanan, meningkatkan aksesibilitas informasi dan interkoneksi komunitas.
9. Meningkatkan sinergi, kolaborasi, dan kemitraan antar desa, pemerintah, dunia usaha, lembaga nirlaba, dan pihak eksternal lainnya untuk percepatan pembangunan.