Peran Perempuan Desa: Simbol Kearifan Lokal & Eksistensi Budaya

13 Mei 2019 10:16:21 WITA

Pulau Bali merupakan salah satu pulau yang ada di Indonesia yang menyediakan beberapa tempat wisata yang sangat unik dan indah, tentunya bagi kalian yang sudah pernah berkunjung ke Pulau Bali ini pasti mengetahui apa saja tempat-tempat wisata yang ada di Pulau Bali tersebut.

Yang perlu kalian tahu, di Pulau Bali ini bukan hanya menawarkan keindahan-keindahan tempat wisata saja loh, tetapi pulau bali ini menawarkan Kebudayaan Bali yang sangat banyak sekali kategori nya. Hal ini nampak pada seni bangunan, busana, tarian, seni ukir dan sebagianya. Tentu dengan sejuta kekayaan budaya yang dimiliki oleh Pulau Bali menjadi nilai plus tersendiri bagi masyarakat. menelisik kebelakang secara history, tentu ada cara pandang dan pola pikir yang berbeda antara masa zaman dulu dengan sekarang, nampak pada sangat dijunjung dan betapa dipertahankannya budaya tersebut agar tetap eksis serta bisa diwariskan secara turun temurun agar bisa tetap dilihat dan dilestarikan oleh generasi berikutnya, namun jaman sekarang tentu sangat berbeda, hal ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi era digital yang sangat berkembang pesat, secara tidak langsung juga mempengaruhi pola pikir masyarakat yang bermain secara instan

Kedilemaan budaya yang saat ini menerpa Bali, membawa ketakutan tersendiri bagi Pemprov Bali karena menggangap mengancam keberadaan budaya tersebut. Langkah sigap Pemprov Bali untuk tetap menjaga eksitensi budaya tersebut dituangkan pada Pergub No.79 dan 80 tahun 2018 tentang penggunaan Busana Bali dan adanya Bulan Bahasa Bali serta penggunaan aksara Bali dan cinta budaya dilingkungan Jagad Bali. Sejalan dengan Pemprov Bali, Pemkab Buleleng melalui Dinas Kebudayaan juga merasakan hal sama, untuk itu tepat pada Perayaan Hut Kota Singaraja pada Tahun 2019, diadakan secara meriah dan menghadirkan pesona baru dengan dipentaskannya budaya Tarian Rejang Renteng secara massal yang melibatkan seluruh ibu-ibu yang terdapat di seluruh Desa di Kabupaten Buleleng. Pemerintah Desa Tembok pun sedang gencar-gencarnya membuat program cinta budaya yang diprioritaskan untuk kaum perempuan melalui wadah PKK. Nah, kenapa harus sisi Feminisme (perempuan)? tentu banyak pertimbangan yang menjadi tolak ukuran Pemerintah Desa, salah satunya karena di Bali sendiri Perempuan memiliki simbol yang sangat sakral nampak pada Dewi Shri (kesuburan) dan Dewi Saraswati (pengetahuan), sisi lain perempuan dianggap memiliki loyalitas tinggi dalam mengembangkan, mewariskan, melestarikan dan mempertahankan eksistensi budaya tersebut. Program ini dianggarkan dalam Dana Desa dan sepenuhnya didukung oleh Pemerintah Desa, kegiatan cinta budaya Tembok dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu serta rutin diadakan setiap minggunya. Adapun kegiatan ini focus pada Budaya Tari dan Gamelan.

Komentar atas Peran Perempuan Desa: Simbol Kearifan Lokal & Eksistensi Budaya

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Media Sosial

FacebookTwitterYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Lokasi Tembok

tampilkan dalam peta lebih besar